Pelatih Indonesia, Alfred Riedl tak ingin anak asuhnya terbuai oleh senandung puja-puji yang dialamatkan kepada anak asuhnya. Ia seakan mengerti, sanjungan akan menjadi virus yang meninabobokan Timnas Garuda dari ancaman Filipina yang secara mengejutkan berhasil menyingkirkan tim kuat Singapura untuk mendampingi tim perkasa lainnya, Vietnam ke babak Semifinal Piala AFF 2010.
Kejutan. Itu kata kunci yang dimiliki Timnas Filipina. Tak hanya soal berapa banyak mereka menaturalisasi pemain, tetapi juga soal pola permainan yang ‘memperdaya’. Riedl tentu tak ingin terpedaya, meski Indonesia amat diunggulkan, namun Filipina punya senjata ampuh yang mematikan.
Dari beberapa laga yang dimainkan The Azkals, mereka seolah membiarkan tim lawan asik menyerang. Membuai musuh-musuh mereka dengan sejumlah peluang-peluang gol hingga seolah yakin, Filipina dapat dilibas secara mudah. Pun, Filipina bukan lagi tim kacangan, mereka tahu akan dibombardir. Pola ultra defensif pun diperagakan, tanpa lupa bahwa mereka punya peluang yang sama untuk mencetak gol.
Satu kesempatan saja dimiliki Filipina melalui serangan balik, akan menjadi nila pahit buat musuh mereka. Setelah itu? Mereka kembali bertahan sepenuh hati. Vietnam sudah merasakan itu, buka sekali tapi dua kali kemasukan gol di depan pendukung mereka. “Kami tak akan merubah pola itu. Kami akan tetap bermain dengan cara yangs ama,” ujar Pelatih Filipina Simon McMenemy. Apa yang dilakukan Riedl? Tetap menyerang juga dengan sepenuh hati tampaknya dipilih pelatih asal Austria tersebut. Hanya saja secara cerdik, ia tahu harus mengubah pola serangan secara variatif.
Mengandalkan umpan langsung ke depan bakal percuma, mengingat postur pemain Filipina kebanyak lebih kokoh bak tembok hidup. Maka Riedl melatih anak-anak asuhnya untuk memaksimalkan pola serangan sayap. Tapi, sebelum itu terlaksana, lapangan tengah wajib dikuasai secara utuh.
Bila pertahanan super grendel diterapkan? Hitunglah sepuluh orang pemain berada di garis pertahanan? Okto jadi kunci! Butuh seorang pemain, bak Messi di Barcelona, yang bisa mengacak-acak konsentrasi pertahanan lawan dengan skill individu yang menawan. Itu yang dimiliki Okto.
Opsi lainnya adalah memaksimalkan tendangan jarak jauh. Soal itu, second line Indonesia cukup mumpuni. Ada Firman Utina di sana, belum lagi sejumlah gelandang yang eksplosif. Kedua pola itu yang disiratkan Riedl untuk dipadu oleh umpan-umpan terobosan untuk memudahkan Christian ‘El Loco’ Gonzales beradu tenaga lawan bek tangguh Filipina.
Jika sudah begitu, Indonesia sepertinya memiliki peluang menang cukup tinggi. Persentase 60-40 untuk Indonesia sepertinya menjadi angka logis. Statistik itu belum menghitung faktor ratusan ribu suporter fanatik Merah Putih yang jelas akan menurunkan fighting spirit dari Timnas Filipina.
Preview Indonesia Versus Filipina
Ulasan Riedl
Kami seratus persen siap menghadapi Filipina. Semua pemain berada dalam kondisi bagus tanpa ada yang cedera. Kami akan bermain menyerang dan berusaha menciptakan gol untuk mendapatkan kemenangan. Dua pertandingan akan digelar disini (SUGBK) dan pertandingan kali ini adalah pertandingan tandang. Tapi saya menginginkan pemain seperti bermain di kandang lawan, artinya mereka harus ngotot dan bekerja keras..(Tribunnews.com/Husein Sanusi)
Alfred Riedl, Pelatih Timnas Indonesia.
Ulasan Mc Menemy
Kami harus menerima kenyataan bermain dua leg di kandang lawan. Tapi itu bukan masalah karena setelah kejadian ini Presiden (Filipina, Red) punya itikad baik dan berjanji akan berusaha masuk arena sepakbola internasional. Kami tentu mengharapkan kemenangan dan bisa melangkah lebih jauh lagi di kompetisi ini. Meski tidak mudah menang atas Indonesia tapi kami tahu cara bagaimana akan menghadapi mereka.(Tribunnews.com/Husein Sanusi)
Simon McMenemy, Pelatih Timnas Filipina.
Match Background
*Pertemuan ini adalah yang ke-18 bagi Indonesia dan Filipina dalam semua ajang kompetisi sejak 1958. Indonesia tidak pernah kalah dari Filipina selama pertemuan tersebut dan hanya meraih hasil seri sekali pada tahun 1977.
*Ini adalah pertama kali bagi Filipina lolos ke babak semifinal AFF Cup yang dulu bernama Piala Tiger sekaligus menjadi kejuatan bagi The Azkals karena sebelumnya mereka tidak diunggulkan di babak penyisihan grup B
Kondisi Tim
*Semua pemain Indonesia berada dalam kondisi baik dan siap turun full team. Firman Utina, Arief Suyono yang sebelumnya mengalami cedera telah sembuh. Alfred Riedl kemungkinan akan merotasi lini depan dengan memainkan Bambang Pamungkas menggantikan Irfan Bachdim
*Filipina juga tak menemui masalah berarti dengan kondisi fisik pemainnya. Namun ada lima pilar pentaing Filipina sudah mendapatkan kartu kuning. Artinya, jika kelima pemain itu harus bermain hati-hati jika tidak ingin absen di laga leg kedua nanti.
Pemain Kunci
*Cristian Gonzales masih akan menjadi andalan Indonesia yang diharapkan bisa kembali mencetak gol. Gonzales dipastikan akan mendapatkan pengawalan khusus dari pemain belakang Filipina karena keahliannya mencetak gol.
*Filipina bisa sedikit tenang dengan keberada kiper Neil Etheridge dalam skuadnya. Kiper nomor tiga Fulham sejauh ini masih sangat tangguh, terbukti ia baru kebobolan sekali dalam tiga laga di babak penyisihan. Penyerang Indonesia dipastikan akan bekerja keras membobol gawang Filipina.
sumber ruanghati.com