Daftar Isi Blog

10 Nov 2010

0
Menteri BUMN Gembira Asing Lepas Saham KS Rp 378 Miliar



Jakarta - Pemerintah menilai pelepasan saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) oleh asing yang hingga kemarin menyisakan 5%, bukan kerugian negara. Malahan ini menunjukkan gairah pasar modal yang luar biasa.

Hal ini diutarakan Menteri BUMN Mustafa Abubakar dalam acara Investor Summit dan Capital Market 2010 di Hotel Ritz Calton, SCBD Jakarta, Kamis (11/11/2010).

Menurutnya, mekanisme transaksi saham KRAS sudah terjadi di perdagangan kedua (secondary market), hingga apakah itu suatu bentuk kekhawatiran investor asing akan polemik yang terjadi saat ini, Mustafa menyerahkan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

"Ini ranah Bapepam, BEI tentang perilaku pada secondary market. Mudah-mudahan bagus dan menggembirakan. Ini menunjukkan gairah pasar modal luar biasa," ungkapnya.

Ada dua skenario yang dilontarkan Mustafa terkait penjualan saham KS oleh asing ini. Pertama, mungkin saja investor merasa kurang nyaman, atau kedua sudah ada keuntungan yang signifikan, hingga asing mengambil keputusan 'Sell'.

"Apa itu negatif atau positif. Jangan-jangan mereka kurang nyaman. Atau ekskalasi gain, maka mereka lepas. Tapi itu (ambil untung sesaat) sepertinya tidak," tegasnya.

Direktur Utama BEI Ito Warsito juga mengungkapkan hal serupa. Bahwa, besar kemungkinan investor asing kapok jika polemik atas suatu saham IPO terus diributkan. "(Pembelian) Asing dipermasalahkan, mereka trauma. Waktu lalu mereka sempat dimintai keterangan di Pengadilan. Kalau karena keuntungan, saya pikir tidak. Buktinya mereka tetap pegang saham BNI," tambah Ito.

Atas prestasi saham KRAS ini, Mustafa pun mengucap syukur. Sementara, terkait audit penjatahan, pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada Bapepam-LK. "Penjatahan tergantung Bapepam. Mereka akan audit melalui badan independen," imbuhnya.

Sebelumnya, negara dan Krakatau 'dirampok' hingga Rp 1,2 triliun oleh investor asing saat penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) perseroan kemarin.

Saham BUMN baja itu dijual dengan harga murah dan akhirnya dilepas saat harganya sudah menanjak naik sehingga asing mengantongi keuntungan margin yang signifikan.

Krakatau melepas 3,15 miliar lembar saham di harga Rp 850 per lembar saham. Pada saat pembukaan bursa, harganya melesat jadi Rp 1.250. Seharusnya, harga saham KS ini bisa dilepas langsung di harga Rp 1.250 tersebut.

Dengan demikian ada selisih harga sebanyak Rp 400 per lembar. Jika dikalikan dengan jumlah saham yang dilepas, maka total selisihnya sekitar Rp 1,26 triliun.

Selama ini para underwriter menggangap para investor asing merupakan investor berkualitas, jauh berbeda dengan investor lokal yang hanya mencari keuntungan sesaat.

Namun, anggapan itu seketika sirna hari ini. Investor asing justru menjadi pihak yang memborong saham KS di awal perdagangan dan akhirnya melepas banyak-banyak saat harganya sudah naik menjelang penutupan bursa.

Pada penutupan Sesi I perdagangan kemarin, saham KS langsung diburu investor lokal dan asing hingga harganya sempat melesat 47,05% ke Rp 1.250 per saham. Namun, investor asing tidak mau lama-lama memegang saham KS dan mencatat jual bersih (net sell) Rp 271,671 miliar.

Sampai penutupan bursa, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih saham KS senilai Rp 378,693 miliar. Kepemilikan asing di saham KRAS kini hanya tersisa 5% saja.
(wep/ang)


 
Javaraden | © 2010 Blogger Template by DheTemplate.com | WordPress Theme 2 Blog